Sabtu, 18 April 2015

Percaya Teman Itu Ada?

Teman adalah kata untuk menjelaskan seseorang yang selalu ada untuk kita.
Kita juga disebut manusia, dari ilmu yang pernah aku pelajari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, sehingga manusia membutuhkan seorang teman.
Tapi, sebaik apakah seharusnya teman itu? Sesempurna apa seharusnya seorang teman?
Aku memang memiliki teman yang baik selagi aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, tapi itu tidak bertahan lama, setelah kami sama-sama lulus dari sekolah tersebut.
Sebenarnya apa yang harus dilakukan agar teman tidak bisa pergi dari kita?
Berlanjut ke zaman SMA, dimana katanya masa itu yang paling berkesan, ya benar. Dari zaman itu aku mengenal teman yang sebenarnya, saling membantu, saling menghibur, saling melindungi, tidak pernah menyerang satu sama lain, begitulah masa itu, bahkan kata tidak bisa menjelaskan masa itu, sangat indah. Bahkan, aku merasa ingin selalu berada di masa itu, agar aku selalu memiliki abang-abang yang selalu melindungiku, abang-abang yang selalu memarahiku ketika aku membuat kesalahan, dan aku punya dua teman perempuan yang selalu mengingatkan aku ketika aku menangisi sesuatu hal yang tak perlu. Tapi itu pun hanya sampai pada masa itu, setelah kami lulus, aku masih bertemu dengan salah satu teman perempuan itu, tapi waktunya tak terlalu banyak. Apa yang harus kita lakukan agar teman baik itu tidak pergi?
Beralih dengan masa perguruan tinggi. Sebelum, aku menceritakan kisah di masa ini ada yang ingin aku tanyakan, apakah jika kita menyayangi seorang teman harus dengan memberinya benda-benda yang ia suka? Atau harus memberikannya barang yang mahal agar dia tahu bahwa kita menyayangi dia sebagai teman?
Tak pernah aku berpikir sedangkal itu.
Aku selalu berusaha memperlakukan teman-temanku sebaik mungkin. Dari masa SMA aku banyak belajar dan aku lakukan di masa perguruan tinggi. Aku selalu berpikir semakin tinggi lingkungan kita, kita akan mendapatkan seorang teman dengan kadar yang meningkat, tetapi aku salah.
Justru di masa ini aku merasa bahwa teman itu tidak pernah ada....
Entah benar atau salah. Tapi aku lebih memilih untuk tidak mempunyai teman baik di masa ini, di masa yang menurutku sangat sulit.
Masa ini aku tidak bisa melihat mana kawan dan mana lawan, karena mereka dalam bentuk serupa. Ya serupa tapi tak sama.
Sakit rasanya ketika kita selalu mati-matian untuk seseorang yang kita anggap teman baik, pada kenyatannya dia mati-matian untuk mematikan kita.
1000 kebaikan yang kita lakukan pasti tidak selalu diingat tetapi satu keburukan yang kita lakukan selalu diingat.
Ya itu lah manusia, entah apa yang harus aku ungkapkan untuk seorang manusia seperti ini.