Kamis, 19 Januari 2017

Semua tentang Kita

Semua tetang kita adalah sebuah kisah yang nggak pernah usai.
Aku masih ingat saat pertama kali aku memutuskan untuk jatuh hati kepadamu, saat itu umurku masih 11 tahun.
Di saat umur 11 tahun aku berani untuk mengatakan kamu berhasil membuat aku jatuh hati. Hanya dari gayamu saat memainkan gitar atau dari gaya berjalanmu.
Hal pertama yang membuat aku jatuh hati adalah sikap dinginmu terhadap semua orang. 
Pasti yang membaca kisah ini pasti akan bilang bahwa itu hanya perasaan anak kecil yang sok tau dan sok ingin jatuh cinta. Aku berani bertaruh, hehehe.
Kamu adalah teman main semasa kecil. Kita selalu bermain bersama. Kita kenal juga karena sering bermain bersama. Karena kita sering bersama, aku yang saat itu masih duduk di kelas 6 SD berani mengatakan kepadamu "aku jatuh cinta padamu."
Ya, aku tau apa yang ada di pikiranmu saat itu. Kamu masih menganggap aku anak kecil. Tapi, memang benar sih aku masih terlalu kecil saat itu.
Setelah kejadian itu, kita tidak pernah bertemu lagi. Kamu pindah tempat main dan aku tetap di sini, di lapangan itu.
Tiga tahun berselang, 2009. Kita bertemu lagi, tapi aku lupa bagaimana kita bisa bertemu. Tapi, saat itu, aku berani bilang, kamu yang jatuh hati kepadaku, hehe.
Kita bertemu di bulan lahirku, kamu bilang sayang kepadaku satu hari sebelum hari ulang tahunku. Percaya nggak sih? Hal yang nggak pernah aku sangka, hari itu terjadi kepadaku. 
Saat aku berulangtahun ke-14 kita memutuskan untuk bersama.
Malam itu juga kita memutuskan bahwa lagu Semua tentang Kita karya Peterpan menjadi lagu buat kita berdua. Kamu masih inget? Kamu sering nyanyi lagu itu buat aku. Itu sebabnya setiap aku denger lagu itu, bikin aku inget kamu lagi. 
Tapi, hubungan kita tidak berjalan dengan baik. Saat itu, aku masih terlalu muda untuk berpacaran, aku terlalu gampang untuk bosan akan suatu hal.
Hari itu, 10 Juli 2009, kita berpisah. Bahkan, hari itu menjadi hari terakhir aku bertemu kamu. 
Selama empat tahun kita tidak pernah bertemu. Bahkan, aku pun menjalani hubungan dengan beberapa orang. Aku nggak tau gimana kamu.
Setelah empat tahun berpisah, entah apa yang direncanakan Tuhan kepada kita. Aku bertemu kamu lagi, saat itu di tahun 2013, aku sedang kuliah di semester 3, tanpa kuberi tau pasti kalian  bisa menebak umurku saat itu.
Kita sempat mengobrol, bertemu beberapa hari, banyak hal yang kamu ceritain.
Aku ingat saat kamu bilang,
"Aku buat tato nama kamu," kata dia.
"Emang kamu tau nama aku siapa?" tanya aku.
"Chandra Wahyu Kartikasari."
Entah itu benar atau tidak, tapi obrolan itu membuat aku cukup kaget dan senang. Egoku sangat bahagia karena berhasil membuat cowok yang pada saat pertama kali bertemu dikenal dengan dingin kepada semua orang, tapi aku berhasil membuatnya jatuh cinta kepadaku. Aku bahagia.
Tapi, sayang. Meskipun, aku sudah menjadi mahasiswi itu nggak membuat aku menjadi dewasa. Aku pergi dari kamu.
Setelah pergi dari kamu, aku menjalin hubungan bersama teman kampusku.
Dua tahun berselang, 2015. Aku mendapati kabar duka dari kamu, ayah kamu meninggal.
Aku datang dan bertemu kamu. Saat itu, kita hanya mengobrol biasa seputar ayahmu. Lalu, aku pulang.
Setelah ayahmu meninggal, aku dengar kamu pindah rumah. Kali itu aku benar-benar tidak tahu kabarmu.
Dua tahun berselang, 2017. Aku mendengar kabar kamu kembali tinggal di daerah rumahku. Saat mendengar kabar itu, aku hanya bisa kegirangan, entah karena apa.
Pertengahan 2016, aku sudah putus dengan teman sekampusku. 
Saat mendengar kamu di sini lagi, aku sedang sendiri. Tapi, entah apa yang akan terjadi kepada kita. 
Yang pasti, saat ini, aku hanya rindu.
Maaf jika aku pernah menyakiti kamu.
Maaf jika rinduku sekarang mengganggumu.
Lagu Semua tentang Kita pun masih mengingatkan aku kepadamu.
Aku mulai menghubungimu, kamu perlu tau. Dari dulu, sampai malam ini, kamu selalu tau bagaimana membuat aku tersenyum. Terimakasih.
Sekarang, aku benar-benar nggak tau apa yang akan terjadi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar